Sejarah perkembangan musik Barat dibagi menjadi
beberapa periode. Periodisasi itu adalah sebagai berikut.
Zaman Kuno
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir
seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara
manusia sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat
musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.
Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja,
mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik
gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa
melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu
Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu menimbulkan suasana tenang,
mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat
fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh
musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan
improvisasi.
Zaman Renaisans
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi
oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor
kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan suara merupakan ciri khusus.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman
Renaisans adalah sebagai berikut.
a. Media
Penyajian
Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi
penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk
akapella. Alat-alat musik yang digunakan, antara lain mandolin, lute,harpsicord, hord, clavichord,
virginal, keyboard, cornet, dan organ pipa.
b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans
ditandai dengan ketukan bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi
pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan.
c. Melodi
Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak
menggunakan langkah-langkah pendek seperti yang digunakan oleh musik gregorian.
Melodi untuk suara tenor digunakan nada panjang.
d. Tekstur
Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat
suara atau lebih. Pada akhir abad ke-16, suara sopran berperan lebih besar. Harmoni
yang banyak digunakan berbentuk triad pokok.
e. Pola
Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak
diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion,
fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase sangat panjang
sehingga penyanyi-penyanyi dituntut memiliki teknik pernapasan yang prima.
Tokoh musik pada zaman Renaisans, antara lain
sebagai berikut.
a. Karya
Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa Papae Marcelli dan Motet
Adoremus te Christe.
a. Karya
Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet Tristis
Estanimame, danMadrigal O Che Bon Echo.
b. Karya
Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan Gantonas
for Bass Choirs.
Zaman Barok
Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan
sering disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk baru yang menyangkut
instrumentasi, metode maupun sumber ide garapan mulai mengalami revolusi
meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada abad ke-18,
gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai,
sedangkan khusus untuk konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan.
Bentuk-bentuk homoponik mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor
yang dikembangkan sejak zaman Renaisans mulai dengan sengaja disatukan
penggunaannya terutama di dalam penggarapan musik instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok
adalah sebagai berikut.
a. Media
Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini
berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai menggunakan alat-alat
musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. Dalam
pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, seperti viola dan gamba, viola
diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok-kelompok musik.
b. Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan ritme
bebas. Aksentuasi dilakukan karena perubahan harmonis dan nada-nada lang dalam
iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu pola ritme
dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
c. Melodi
Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian bila
dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu
mengalir, kadang menggunakan ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak
menggunakan teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif asli.
Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam bentuk
akor-akor disonan.
d. Tekstur
Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk
homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan
kontrapung. Salah satu ciri umum pada zaman Barok adalah pemakaian alat musik basso continuo atau figure
bass.
e. Pola
Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih
dilanjutkan zaman Barok. Namun, bentuk-bentuk opera, oratorio, cantata, sonata,
concerto grosso, dan overture sudah mulai menjadi mode.
Tokoh musik pada zaman Barok adalah sebagai
berikut.
a. Karya Johan
Sebastian Bach (1685 – 1750) antara lain Oratorio Christmas and
Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat
in D.
b. Karya Jean
Babtisme Lully (1632 – 1687) antara lain The Miserere dan Opera
Gadmus et Hernione.
c. Karya
George Frederick Handel (1625 – 1775) antara lain Meziah, Judas Maccabaeus,
Israil Egypt, danOpera Julius Caesar and Xerxes
.
.
Zaman Klasik (1740 - 1770)
Zaman klasik adalah zaman kemegahan
kebudayaan Yunani atau Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal.
Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu
sebagai berikut.
a. Bentuk
: musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.
b. Tekstur :
bersifat homopon.
c. Melodi
: gaya melodi bersifat kompak dan memiliki kesamaan tema.
d. Harmoni :
kurang kompleks, cenderung banyak menggunakan trinada.
e. Improvisasi :
mulai hilang, semua tanda-tanda frase, dinamik, ornamentasi, dan akor
ditulis lengkap.
Tokoh musik pada zaman Klasik adalah sebagai
berikut.
a. Karya
Joseph Haydn (1732 – 1809) antara lain The Missa Solemnis in D minor,
The Cello Conserto in D. op 101, dan The Creation and the Season.
b. Karya Wolfgang
Amadeus Mozart (1756 – 1791) antara lain The Magic Flute, Don
Giovanni, dan The Meriage of Figaro.
c. Karya
Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827) antara lain Symphoni No. 3, The
Conserto in D for Violine, danMissa Soleonsis in D op 123.
Zaman Romantik
Zaman Romantik ditandai dengan kegiatan musik
yang lebih menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatantimbre,
ritmik, melodi, dan harmoni.
Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih
mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis. Memasuki abad ke-19,
bentuk-bentuk musik pada zaman Klasik didominasi oleh program-program
resital maupun konser.
Ciri-cirinya yang terdapat pada karya zaman Barok
adalah sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Karya musik pada zaman Romantik selalu
dipertunjukan pada gedunggedung konser dan opera maupun tempat-tempat
pertunjukan khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian besar kegiatan
masyarakat. Penyajian nyanyian tunggal dengan iringan piano merupakan
teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orkestra zaman
Romantik mulai didominir oleh alat musik gesek yang ditambah dengan picolo,
clarinet, horn, trombon, tuba, harpa, dan beberapa alat musik pukul.
b. Ritme
Ritme yang mendukung ide serta ekspresi seseorang
makin lengkap. Denyutan-denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi
dalam berbagai pola mulai menjadi mode. Pembuatan partitur selalu
dilengkapi tanda-tanda tempo berbagai modifikasinya serta tanda-tanda
ekspresi.
c. Melodi
Pembuatan melodi untuk vokal sangat dipengaruhi
oleh gaya pembuatan melodi instrumen.
d. Tekstur
Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk
homophonik yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan,
ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
e. Pola
Pada zaman Romantik pembentukan karya musik bentuk
garapannya rhapsodi dan usaha-usaha musikalisasi puisi. Karya-karya
yang berbentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur (standar)
perkembangan musik zaman Romantik karena zaman ini kaya harmoni serta lagu
klimaks.
Tokoh musisi pada zaman Romantik adalah sebagai
berikut.
a. Karya Franz Schubert
antara lain Unfinished Symphony, C Mayor Symphony, The Great, dan Death
and the Maiden.
b. Karya Felix Mendelson
(1809–1847) antara lain Scotch, Italian and Reformation, Eliyah, dan A
Midsummer Night’s Dream.
c. Karya Franz Lizt
(1811–1886) antara lain Faust Symphony, Funerailles, Sonata in B
minor, dan Hungarian Rhapsodies.
d. Karya Peter Ilich
Tchaikvsky (1840–1893) antara lain Pathetique no. 6, Piano concerto
in B Flat Minor, dan Romeo and Juliet.
e. Karya Antonin Dvorak
(1814–1907) antara lain Symphony No. 5 (From the World) dan String
Quartet in F Mayor.
f. Karya Richard
Wagner (1813–1883) antara lain Lohengrin, Die Meister Singer,
Tannhauser, dan Tristan und Isolde.
g. Karya
Johannes Brahms (1833–1897) antara lain Symphony No. 3, German Requiem, The
Double Concerto for Violin and Celo, Hungarians Dances, dan Overture
The Academic Festival and the Tragic.
Zaman Impresionisme
Karya-karya musik pada zaman Impressionisme
ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang
dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang disenangi
masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup suatu kadens.
Berikut ini merupakan karakter yang ada pada zaman
ini Impressionisme.
a. Media
Penyajian
Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu
diarahkan untuk suara beregister rendah, sedangkan violin untuk register
tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn, selesta, dan
glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
b. Ritme
Sebagian besar karya-karya pada zaman
Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor paralel. Bahkan, mulai
kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akor-akor sembilan dengan
denyutan-denyutan bas dari akor sustain.
c. Melodi
Pada zaman Impressionisme ditandai dengan
penggunaan melodi dan tangga nada yang dipengaruhi oleh musik gamelan.
Tokoh musik pada zaman Impressionisme adalah Acille
Claude Debussy (1862–1918) dengan beberapa karyanya yang terkenal, antara lain L’enfant
Prodique dan Pelleas et Melisande.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar